Video Porn,Gambar,Cerita Dewasa
selamat datang
Video Porn,Gambar,Cerita Dewasa
selamat datang
Video Porn,Gambar,Cerita Dewasa
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Kumpulan Video Porn,Gambar,Cerita Dewasa
 
IndeksLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Cici Syang Kamu Ka'

Go down 
PengirimMessage
angga29
SD (Sex Dasar)
SD (Sex Dasar)



Jumlah posting : 19
Join date : 30.03.12

Cici Syang Kamu Ka' Empty
PostSubyek: Cici Syang Kamu Ka'   Cici Syang Kamu Ka' EmptyFri Mar 30, 2012 7:10 am

Cici (aku biasa memanggilnya CC) adalah keponakan yangketemu lagi beberapa bulan yang lalu (sekitar September 2001) di Mataram.Sebagai mahasiswi salah satu Akademi Pariwisata terkenal di Jakarta, dia harusmenjalani studi praktek di salah satu hotel berbintang di Lombok. Umurnya baru19 tahun, beda jauh dengan umurku yang sudah 35 tahun dan sudah menikah dengandua anak.

Sekarang aku menjalani hidup pisah ranjang denganistriku, sejak dia menyeleweng dengan rekan bisnisnya. Aku membutuhkan kawanwanita, tapi tidak suka ganti-ganti atau jajan. One women at a time, lah.Hubungan kami berlangsung biasa saja, karena kami hanya bertemu satu atau dua kalisebulan, pada saat aku melakukan kunjungan kerja ke kota S. Rasanya senangpunya saudara di tempat jauh.

Tapi, lama kelamaan senyumnya itu lho yang membuatkumabok kepayang. Ukuran tubuhnya yang relatif (tingginya hanya 155 cm) kecil punmerupakan impianku, karena aku juga tidak terlalu tinggi (167 cm). Hubungankami sebenarnya mulai sebagai layaknya saudara, sampai suatu hari saya telpondan menyatakan keinginan saya untuk berhubungan lebih serius.

"Kapan Cici ke Jakarta? Aku udah pengin banget nihketemu sama kamu." tanyaku ketika meneleponnya pada awal bulan yang lalu.
"Wah aku nggak bias bolos, kecuali kalau hanya untuksatu atau dua hari. Aku baru pulang nanti bulan Januari tahun depan. Jatahtiket aku untuk bulan-bulan itu." jawabnya, "Kecuali kalau ada yangmau kasih tiket pesawat, hehehe."
Kesempatan nih, pikirku.
"Gimana kalau aku kirim tiket? Mau kan? Tanggalberapa?" tanyaku penuh harap.
"Gimana kalau akhir minggu ini? Tapi jangan bilangsama orang rumah kalau aku bolos lho!" pintanya mengingatkan.

Benar saja, pada hari Jumat sepulang kantor kujemput diadi Cengkareng. Wow.., beda sekali! Dia pakai celana jeans biru ketat, dengankaos ketat menggantung, sehingga pusarnya kelihatan. Dan, ya ampuun.., dengankaos yang ketat itu, terlihat dengan jelas betapa besar buah dadanya yangterlihat terlalu besar dibanding dengan badannya yang mungil. Kutaksirberukuran 36 lah.

Biasanya dia pakai baju agak longgar, jadi tidak begitukelihatan. Batang penisku langsung bereaksi, tapi lalu kutenang-tenangkan agarcepat kendor. Belum waktunya.
"Gimana Ci, kita makan dulu ya..?"
Kami langsung ke Plasa Senayan, makan sambil ngobrol diSpageti House. Setelah itu, kami langsung menuju di Horison Ancol untukmenikmati waktu berdua kami.

Setelah ngobrol panjang lebar, kulihat dia berjalanmendekati jendela yang menghadap ke laut. Kuanggap ini sebagai undangan danlalu aku mendekati dan memeluknya dari belakang. Kurasakan buah dadanya menjadilebih kencang dan dipejamkan matanya. Kuciumi lehernya dengan penuh gelora nafsu.Kulepas kaitan BH-nya sehingga dengan leluasa dapat kuraba dan kuremas. Oohbesar sekali buah dada ini. Kubalik badannya, kuangkat kaos mininya dan kuciumdan kulumat penuh gelora buah dada itu. Sepertinya ia baru pertama kali pacaranseperti ini.

"Haarhhh.. malu nich..!" katanya, tanpamemintaku berhenti.
Aku menjadi semakin berani. Celananya kubuka. Cicimemberontak sedikit, tapi tidak terlalu berarti. Kulepas semua pakaiannyasehingga dia telanjang bulat, sementara diriku masih berpakaian. Putih mulustubuhnya kunikmati, karena kami tidak mematikan lampu. Kucium seluruh tubuhnyayang berdiri tegak di depanku. Seperti cacing kepanasan, Cici menggeliat danmengerang. Seluruh badannya merinding dan menggigil.

Ketika ciuman dan jilatanku sampai ke daerah kemaluannya,Cici mengerang hebat sambil meremasi rambutku.
"Hegh.. Harrch... Enak sekali. Kaki saya lemesHarch.. tolong akhhu heh..!" erangan yang terdengar sangat merangsangbagiku.
Sekali-sekali kuraba dan kuremas lembut buah dadanya yangmenggunung itu, sangatlah seksi dan merengsang berahiku.
"Harch heehh please..! Aku lemas sekali nich..auch..!" lenguhnya semakin tinggi.

Aku segera mengangkatnya ke tempat tidur dan melanjutkanjilatan-jilatanku di daerah surganya. Tidak terasa, sudah lebih dari 10 menitaku memberinya pengantar kenikmatan, seolah ia sudah sangat pengalaman. Sampaiakhirnya, aku terkejut karena ia menjadi seperti kejang, meremas kepalaku danmenekannya ke vaginanya.

"Harchh.. aku mau.. augh..!" lenguhnyameninggi.
Wow.., dia sudah orgasme. Ada sedikit cairan kentalkeluar dari vaginanya, hangat dan nikmat. Dalam keadaan terengah-engah masihkujilat bibir vaginanya. Lenguhan-lenguhannya seperti tidak mau berhenti. Terkulailahgadisku lunglai seperti tanpa daya. Kupeluk dan kucium bibirnya dengan mesradan cinta. Aku sengaja menahan diri, untuk memberinya kesempatan lebih dulu.

"Gimana Ci, enak..?" tanyaku, "Kamu pernahseperti ini sebelumnya..?"
"Aku nggak tahu pasti bayanganmu tentang diriku,Har. Mungkin kamu menganggap aku perempuan murahan. Tapi sungguh, ini pertamakali aku merasakan kenikmatan yang tak terlukiskan. Biasanya, aku hanyamasturbasi saja. Aku mau mempersembahkan keperawananku pada orang yang kucintai."jawabnya.
"Jadi kamu masih perawan..?" tanyaku denganheran.
"Ya, aku masih perawan. Dan aku akanmempersembahkannya untukmu. Aku sangat mencintaimu, Har."
Jawaban ini membuat hatiku runtuh, sebab biasanya akuberpacaran dengan wanita-wanita yang sudah tidak perawan.

"Cici aku minta maaf, tapi sepertinya aku tidaksanggup melanjutkan. Aku belum mengatakan, gimana latar belakang dan keadaankusebenarnya." keinginanku untuk menjelaskan dipotong Cici.
"Har, aku sudah tahu kok. Aku tanya sama teman-temanmudi sana. Dan mereka memberi tahu apa adanya. Jadi, aku sudah tahu dan siapuntuk menjadi madumu." jawabnya dengan centil sambil mencubitku.
"Yang bener nih..?" tanyaku sambil tertawa,bahagia sekali rasanya.

Kutengok arlojiku, sudah jam 11 malam.
"Kamu nggak mau pulang nengok Papa-Mama Ci..?"
"Kan sudah saya bilang, saya bolos dan kamu harusmerahasiakannya, Oke..!"

Dia membalikkan badannya sehingga menghadapku,kulonggarkan pelukanku dan dia seperti tersadar. "Lho.., jadi kamu tuhmasih berpakaian to..? Ya ampun, malu nih..! Payah kamu. Ayo dong, kamu jugabuka baju..!"
Aku segera membuka baju. Cici memandang dengan penuh rasaingin tahu. Tanpa sadar, burungku yang tegang sekali ternyata telahmengeluarkan cairan bening.

"Har, burungmu besar sekali. Muat nggak ya..?"tanyanya sambil memandangi penisku yang coklat kehitaman.
Ukurannya sebenarnya tidak lah besar, tergolong kecil lahkarena hanya sekitar 14 cm.
"Kok ada cairan beningnya sih..?"
"Ya iya, aku kan juga merasakan kenikmatan denganmemberimu yang tadi itu."
"Har, kasih tahu dong gimana aku bisa memberimukenikmatan seperti yang kurakakan tadi..!" pintanya.
"Learning by doing aja ya." jawabku.

Setelah memberi tahu cara-caranya, aku lalu rebahan.Masih dengan agak canggung, Cici mulai memegang, menggosok dan memijat penisku,juga buah pelirnya.
"Ooh.. Cici, enak sekali..!" gumankumenikmatinya.
"Mulai dikemut dong Sayang..!" pintaku.
Cici dengan agak ragu memasukkan penisku ke dalam mulutmungilnya. Pada awalnya agak sakit, karena sesekali terkena giginya, tapikemudian Cici menjadi lebih pintar. Kuluman atas penisku menjadi lebih lembutdan nikmat sekali.

"Kemut, jilat dan raba semuah.. Ci..!" pintakukarena mulai menanjaklah kenikmatan itu.
Karena sering kali tidak tahan, aku menggoyangkanpantatku. Sehingga, jilatan bagian bawah buah pelir seringkali salah ke daerahsekitar anus. Dia memejamkan mata, jadi dia tidak tahu, tapi aku dapat merasakankenikmatannya.
"Oougghh.., enak sekali Ci..!" erangku tiapkali daerah duburku terjilat.
Pada awalnya aku memang tidak sengaja, tapi kemudiansesekali kupelesetkan karena nikmatnya. Aku belum pernah mengalami kenikmatanini dari wanita mana pun.

Kenikmatan mulai memuncak dan aku meminta Cici untukmengulum penisku, karena aku sudah mendekati puncak. Cici mengulum sambilmenggerakkan kepalanya ke atas-bawah dan kadang memutar. Dan sampailah puncakkenikmatan itu.
"Aauugghhrhh.. aku keluarhh..!" erangku sambilmeremas rambut Cici dan memegangnya erat agar tidak lepas.
Cici terkejut karena semprotan spermaku yang kusemburkanair nikmat itu ke dalam mulutnya, yang membuatnya menelan sambil gelagapan.

Sisa spermaku menetes dari mulutnya.
"Kenapa dikeluarkan di mulutku Har..?" Cicimemprotes.
"Sama saja Sayang, kamu tadi kan begitu juga. Enakkan..?" aku menimpali sekenanya.
Semula ia terlihat jengkel tapi kemudian tersenyum,paham.

Jam 12 malam sudah. Satu sama. Cici melihat ke peniskudan heran.
"Lho kok jadi kecil dan pendek. Tadi besar sekalisampai mulutku nggak muat..?"
"Ya iya dong Sayang, kalau lagi bobok yang cuma 3cm, tapi kalau bangun jadi tambah besar, hebat ya..!"
"Trus kalau mau bikin besar lagi, caranyagimana..?" Cici tanya sambil meremas-remas penisku.
"Kalau mau agak lama, ya gitu, diremas, diraba.Kalau mau cepet ya dikemut lagi."

Dan tanpa diminta, Cici segera mengemut batang penisku,yang kemudian memang langsung membesar pada ukuran penuhnya. Aku tidak mauketinggalan, kubalikkan badanku sehingga kami mempraktekkan posisi 69. Cicisepertinya menjadi bangkit gairah dan melenguh-lenguh sambil mengulum batangpenisku.

Setelah kami sama-sama penuh gelora dan napas kami telahtersengal-sengal penuh kenikmatan, Cici bertanya, "Gimana lanjutnyaHar..?"
"Kamu bener udah siap..? Kamu nggak nyeselnanti..?" kutanya Cici karena aku sebenarnya mendua, ingin menjaganyasekaligus ingin menuntaskan hubungan asmara kami.
"Aku kan sudah bilang. Aku siap untukmempersembahkan keperawananku buat kamu. Jadi mulailah, gimana..?"

Mendengar jawaban ini, akal sehatku padam. Segera akuberlutut di antara selangkangannya. Kutempelkan batang penisku ke vaginanya.Menggesekkannya dan sedikit menekannya.
"Ouuch Har.., enak sekali..! Terusin Har..!Aahh..!" lenguhnya mulai merasakan kenikmatan.

"Cici, yang pertama ini agak sakit, tapi hanyasebentar. Kamu akan terbiasa dan mulai merasakan nikmatnya. Tahan ya..!"sambil kutelungkupi badannya yang mungil itu.
Kucium bibirnya dengan penuh nafsu dan kusedot kuat-kuat.Kucium dan kugigit-kecil puting susunya. Cici mendesah nikmat. Kucium lagibibirnya kuat-kuat. Dan ketika itulah kutekan batang penisku masuk ke liangsenggamanya. Cici memelukku erat terhenyak. Pastilah dia menahan sakit.

Setelah batang penisku masuk sepenuhnya, kubiarkan ia didalam, diam. Terus kucium bibirnya sambil kubuat kedutan-kedutan kecil dikemaluanku. Cici ternyata melakukan refleks yang sama. Otot vaginanya jugamembuat kedutan-kedutan kecil, yang semakin lama terasa seperti tarikan-tarikanhalus, menyedot batang penisku, seolah meminta lebih dalam. Aku mulaimengayun-ayun pelan dan mulai kurasakan ujung kamaluanku menyentuh liangrahimnya. Oooh nikmat sekali. Inilah alasanku, mengapa aku selalu lebih senangdengan wanita bertubuh mungil. Tubuh yang dapat memberiku kenikmatan lebih.(Tapi kalau adanya yang tinggi, ya nggak nolak, hehe..)

Ayunanku mulai lebih lancar dan berirama. Cici sepertinyasudah tidak sakit lagi. Atau barangkali kenikmatan ini telah mengalahkan rasasakitnya.
"Gimana Sayang, enak..?"
"Oouuh Har.., terusin..! Lebih keras.., lebihcepat.. hegh.. ooh.. Har nikmat sekali Sayang..!"
"Cici, nanti aku semprotkan maniku di dalam atau diluar..?"
"Terserah, apa pun yang membuat kita nikmathhegh..!"
"Kalau nanti kamu hamil gimana..?"
"Biarin, biarin, aauchh..!"

Kami bicara sambil menggoyang badan kami. Denganrefleknya Cici mengimbangi setiap sodokan dan goyanganku. Kalau aku cepat, diapun mempercepat. Kalau aku melambat, dia pun begitu. Sambil menggoyang, kulumatbibirnya, kusedot dan kugigit-gigit kecil buah dadanya.
Belum lima menit kami mendayung lautan kenikmatan, Cicikelihatan mulai lebih liar. Goyangan pinggulnya menjadi lebih cepat dan tidakterkendali. Pelukannya menjadi lebih erat. Dan dia melenguh dengan hebat danaku merasakan denyutan-denyutan otot vaginanya. Ayunan batang kemaluanku kubuatmenjadi lebih kuat tapi tetap pelan untuk memberikan kenikmatan yang lebih.Dua, satu.

"Ooch.., Har aku capek sekali, tapi kamu belumya..?"
"Kita istirahat dulu deh, nanti lagi..!"
"Jangan Har, jangan lepaskan, kita teruskan,kupuaskan kamu, gimana pun..!"
Cici mulai menggerakkan pinggulnya. Ayunan batangkemaluanku kuteruskan. Agak tidak tega aku sebenarnya. Tapi Cici sepertinyaagak memaksa. Jadi, sambil berpeluk dan berguling kami terus mengayun,mendayung kenikmantan. Orgasmeku yang kedua biasanya memang agak lama, kadangaku harus menunggu 10-20 menit.

Dan begitulah, Cici mulai melenguh kenikmatan, dia mulaimempercepat dayungan perahu mungilnya. Aku mengimbangi. Betapa nikmatnya. Danrasa nikmat ini menjadi berlebih-lebih lagi, karena aku memberikan kenikmatanpada gadisku yang mungil, cantik dan menggairahkan ini.
"Hhegh.. Har.. Har.. oh Sayang, aku mau sampailagi..! Oooh cepat.. cepat.. lebih keras..!" lenguhannya datang lagibersamaan dengan urutan-urutan lembut pada batang penisku.
Aku menjadi semakin bernafsu. Cici mulai lemas.Benar-benar lemas.

"Har, kamu belum juga ya Sayang..? Ayo dong Say..!Kasihanilah aku, sudah lemes banget nich..!" Cici mengiba dan memuncakkanbirahiku.
Kogoyang dengan liar penisku dalam vaginanya, terus danterus sampai akhirnya, "Cici, ough.. ach.. terimalah air maniku Say,nikmatilah siraman kenikmatanku.. Hegh..!"
Dan aku pun sampai pada pelabuhan kenikmatan yangkudambakan. Kusemprotkan maniku sejadinya. Walaupun maniku sudah habis, tapikedutan kenikmatan terus kurasakan pada penisku, apalagi vagina Cici terusmengurutku.

Walaupun sudah orgasme, batang kemaluanku masih tetaptegang penuh. Tidak seperti ini biasanya. Kami berpelukan, berciuman. Kuelusdan kukemut susunya yang besar menantang itu. Beberapa saat sampai akhirnyakami benar-benar terkulai lemas. Habis tenaga kami. Basah kuyup badan kami olehpeluh kenikmatan.

Kutengok TV yang masih menyala tanpa ditonton dan tanpasuara. Buletin Malam RCTI. Waahh, berati sudah jam satu lebih. Lama sekali kamibercinta penuh gairah, nafsu dan sayang. Cici merebahkan kepalanya di dadaku.Sesaat kemudian, kami ke kamar mandi bersama-sama. Saling memandikan di bawahsiraman air hangat yang membuat kami segar kembali. Kadang kami salingberpelukan sambil menggesekkan tubuh kami. Oohh.., nikmatnya dunia.

Kami kembali mengobrol dengan tubuh hanya berbaluthanduk. Dari cara duduknya, Cici secara tidak sengaja mempertontonkan bukitsurganya padaku, membuat batang penisku tetap tegak berdiri. Aku memesanmakanan ringan, teh panas untuknya dan susu untukku sendiri. Cici menggoda, berjalanmendekatiku menyodorkan buah dadanya, memasukkan puting susunya ke mulutku.Tepat memang, karena aku duduk di tempat tidur.

"Susuku yang dua ini sudah kupersembahkan padamu,nggak cukup ya..? Kok masih pesan susu ke Room Service. Susu siapa sih yang dipesan..?"godaan ini membuat Cici dan aku tertawa terbahak-bahak.
Kami bergulingan sambil berpelukan. Bahagia sekalirasanya.

Pesanan kami telah sampai dan kami menikmati dengansaling menyuapi. Ketika Cici mau berdiri, dia menyenggol gelas susu. Sehinggaada sedikit yang terciprat ke dadanya. Untung susu itu hangat saja. Cicimencari tissue, tapi kucegah. Kurebahkan dia di tempat tidur, kujilat susu yangada di atas dadanya sambil kujilat puting susunya. Cici mengerang kenikmatan.
"Nakal kamu ya..!" katanya sambil bangkit danmencubitku.

"Har, kok burungnya bangun terus sih..? Aku sudahcapek sekali, kamu masih mau lagi ya..?"
"Ya masih dong, tapi nanti saja. Kita bobok duluyuk..!"
Akhirnya kami rebahan. Kubalikkan badannyamembelakangiku. Mau tidak mau, batang penisku masuk juga ke selangkangannya.Tapi aku diam saja. Sesekali Cici mengurut batang penisku dengan vaginanya.Berkedut-kedut. Tanganku mengelus-elus buah dadanya. Kami mungkin sudah sangatlelah, sehingga tanpa terasa kami tertidur, dengan penisku berada dalamvaginanya. Tidur yang sangat nikmat.

Hari Sabtu, hari libur, hari malas. Aku biasa bangun jam10 pagi. Tapi hari ini molor sampai jam 12. Kami bangun mandi berbenah sedikituntuk siap-siap jalan-jalan. Penisku tetap tegap dari tadi pagi, karena akusangat menikmati asmara ini. Di depan Cici, kutelepon anak-anakku. Merekabersama dengan baby sitter dan nenek mereka. (Jangan salah menduga, merekatetap terurus kok.) Kami mengobrol kurang lebih 30 menit. Aku senang, merekapun senang. Aku bilang bahwa aku akan pulan hari Minggu siang, setelahmengantar Cici ke bandara, tentunya. Cici pun mengirim salam untuk mereka.

Ketulusan Cici mengirim salam pada anak-anakkumembangkitkan gairahku yang tidak tertahankan. Kubuka celananya jeans-nya dan tanpapemanasan kusenggamai Cici dari belakang sambil berdiri. Cici menanggapi dengangelora membara pula. Vaginanya yang semula kering segera membasah membuatgesekan-gesekan kenikmatan kami menjadi menggila. Napas Cici tersengal-sengal.Goyangannya menjadi lebih liar, kadang maju mundur kadang memutar.Sekehendaknya Cici mencari kenikmatan di liang senggamanya. Goyanganku punmenjadi lebih cepat dan keras.

Tiba-tiba Cici membalikkan wajahnya, "Cium,Harr..!"
Langsung kucium bibirnya sambil kuremas-remas gemas buahdadanya yang besar itu. Ternyata ini adalah saat-saat puncak orgasmenya.Vaginanya meremas-remas batang penisku, berdenyut-denyut. Ini membuatkukesetanan. Kegenjot vaginanya keras-keras sampai tubuh Cici berguncang-guncang.Tidak lebih dari 5 menit, kusemburkan maniku dalam vaginanya. Luar biasa, cepatsekali. Setiap semprotan mani kusiramkan dengan sodokan-sodokan keras penuhkenikmatan. Banjirlah vaginanya dengan siraman air maniku.

Cici dan aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Sekeluar dari kamar mandi, dia memelukku erat sekali, menciumku mesra sekali.
"Har, aku terima kamu apa adanya, rela aku jadipendampingmu, apapun statusku. Itu tidak terlalu penting, aku sangat mencintaimu,juga sayang dan kasihan pada anak-anakmu. Tapi aku sadar, bagaimanapun akutidak akan jadi ibu mereka. Udah deh, yuk kita jalan-jalan dulu..!"

Kami jalan-jalan di Ancol, mengunjungi semua tempathiburan sampai malam hari. Malam Minggu yang melelahkan tapi juga sangatmembahagiakan. Sampai akhirnya, kami mojok di pantai dekat kuburan Belanda,yang paling sepi.
"Waktu cepat sekali berlalu ya Harr..!" Cicimembuka pembicaraan setelah beberapa saat kami berdiam dan lamunan kamiberjalan entah kemana.
Yang jelas, aku hanya membayang-bayangkan, gimanakelanjutan hubungan ini.

"Begitulah Say.. Gimana kalau kamu menunda seharilagi..?" tanyaku tanpa harap, sebab aku tahu ini tidak mungkin.
Cici hanya terdiam. Aku pindah ke jok belakangan diikutiCici. Direbahkannya kepalanya di pangkuanku. Batang kemaluanku pun langsungmenegang keras. Cici merasakannya dan langsung membuka celanaku.
"Harh, si Adik bangun lagi." sambil tangannyamengelus-elus batang dan lidahnya mulai menari di ujung penisku.
Aku tidak mau kalah, celananya kulepas sehingga aku dapatsecara leluasa meraba, mengelus bulu-bulu halus di vaginanya.
"Heeggh, terusin Harr.. yang dalam..!"pintanya.

Jari tengahku pun mulai kumasukkan dalam liangsenggamanya yang sudah sangat basah. Cici berkelojotan lebih liar, semantaraaku sendiri merasakan penisku sudah waktunya mendapat perlakuan lanjutan.
"Cici, aku sudah nggak tahan..!" kataku sambilmembimbingnya agar duduk di pangkuanku, menghadapku, sehingga kakinya dapatbertumpu di jok.
Dikocok-kocoknya penisku sambil kami berciuman dankemudian dibimbingnya kemaluanku itu masih pada liang kenikmatannya. Pelan tapipasti, amblaslah seluruh batang penisku. Aku dan Cici sama-sama tertahan ketikaujung penisku menyentuh pintu rahimnya.

Cici menggerakkan pinggulnya maju mundur, meskipun kamisaling berpagutan. Merangsang sekali. Tidak tahan lagi aku untuk tidak melumatbuah dadanya yang besar berayun-ayun ketika Cici bergerak ke atas-bawah. Cicimenjadi lebih liar dan gerakannya menjadi lebih dahsyat.
"Har, remas susuku sekeras-kerasnya, aku sangatmenikmatinya..! Please Har..!" pintanya.
"Ntar sakit dong Ci, aku nggak.." jawabankudipotongnya.
"Biarin, biarin.., aku sangat menikmatinya..!Siksalah aku dengan nikmatmu Har..! Membuatku lebih nikmat hegh..!"
Aku baru sadar bahwa Cici tampaknya agak senang dengansadism.

Kuremas keras susunya, kugigit agak keras karena takutmenyakitinya. Cici menjadi lebih liar dan melenguh agak keras.
"Say, ough.. ough.. nikmatnya Say, aku keluar lagi,ouch ach.. ini nikmat sekali..!" dan Cici pun mengejang hebat.
Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, bahwa Cici dapatseperti ini. Entah mengapa, aku justru menjadi sangat sulit untuk mencapaiorgasme. Cici tampaknya menyadari hal ini.

"Say, nggak apa-apa kok, aku sungguh menikmatinya,gemasilah diriku sesukamu..!"
"Kita kembali ke hotel yuk Ci, malam sudah mulailarut..!"
Cici kelihatan agak bingung, karena aku tidakmenyelesaikan puncak-puncak pendakian kenikmatan itu.

"Say, kulayani kamu semalaman ini, kita nggak usahtidur, ya..?" pinta Cici ketika kami memasuki pintu kamar.
Aku mengiyakan saja. Cici memesan berbagai makanan kecildan biasa, susu kesukaanku yang dipesan Cici sampai 3 gelas. Room Servicemungkin heran, ya..? Kami sempat ngobrol sebentar sampai Cici memintaku untukmelanjutkan puncak-puncak pendakian kenikmatan yang sempat teputus.

Cici langsung membuka seluruh pakaiannya dan tubuh mungilindah itu berdiri tegak di hadapanku.
"Har, kamu diam saja. Aku akan melayanimuhabis-habisan..!"
Dan sambil berkata begitu, Cici membuka bajukupelan-pelan sambil mencium dan menjilati dadaku. Ooh nikmat sekali. Lalugiliran celanaku dibukanya, sambil menjilati dan menciumi penisku yang sudahtegang memerah. Aku seperti majikan yang dilayani oleh seorang dayang. Pahaku,kakiku, pantatku, semua dielus, dicium dan dijilat. Aku tidak tahu Cici belajardari mana, atau barangkali naluri saja.

Dengan posisiku masih duduk di kursi, Cici membalikkanbadan, duduk di pangkuanku dan memasukkan penisku ke vaginanya. Gerakan-gerakanlembut dilakukannya. Tubuhnya menggeliat-geliat karena kuremas lembut buahdadanya sambil kuciumi dan kujilat punggungnya. Beberapa saat kemudian, Cicimelenguh dan mengejang lagi. Dan lagi denyutan-denyutan itu kurasakan.
"Hugh Say, kenapa jadi aku yang sampai duluan..?Nikmat sekali rasanya, kamu mau kuapakan supaya sampai..?" semua inidikatakan Cici sambil terus menggoyang pinggulnya.

Aku mengajaknya naik ke ranjang. Kuarahkan dia sehinggadia siap dengan posisi doggy style. Cici menurut saja. Kutusukkan batangpenisku amblas dalam vaginanya dan kogoyang dengan keras dan cepat. Lama sekalikunikmati posisi ini, karena dari belakang aku dapat menikmat kemolekantubuhnya dan meremasi buah dadanya. Akhirnya, aku tidak kuasa lagi menahantekanan hebat dalam penisku, karena remasan-remasan vagina yang tidak kunjunghabis.

"Ci.., aku mau keluar niich..! Tahan ya Sayang,jangan sampai lepash..!" dan kogoyang pantatku keras-keras sampaiakhirnya, "Aachh..!" teriakku dengan keras menyertaisemprotan-semprotan maniku yang membajiri liang vagina Cici.
"Say, goyang terus jangan berhenti..! Aku juga mausampai lagi, ooh..!" pinta Cici.
Aku yang sebelumnya mulai melemas kembali menggoyangkemaluanku dengan lebih cepat dan keras.

Cici akhirnya menjerit, "Saych..!" dandenyut-denyut kenikmatan itu kembali mengurut-urut penisku. Kami rebahkehabisan tenaga. Badan kami basah oleh peluh. Pendakian kami akhirnya sampaijuga pada puncak kenikmatan bersama-sama. Sambil masih berpelukan, kami salingmeraba daerah-daerah kenikmatan kami. Sampai akhirnya kami betul-betul lemas.Tidak berdaya.

"Yuk berendam yuk..! Biar nggak capek.." kuajakCici ke kamar mandi untuk berendam air hangat.
Setelah air penuh. Kami pun berendam, di ujung bath tubsaling berhadapan. Kakiku kadang-kadang usil untuk mempermainkan selangkanganCici, yang membuatnya sesekali memejamkan mata. Pastilah nikmat.

"Har, tadi waktu kamu dari belakang, jari danburungmu sesekali menyentuh lubang duburku, kok enak yach..?" Cici membukapembicaraan yang mengejutkanku.
Mungkin secara tidak sadar aku telah menyentuh duburnyatadi, karena gerakanku yang liar penisku seringkali lepas. Dan aku punseringkali sambil terpejam meremas-remas pantatnya yang aduhai, indah dan merangsang.
"Kamu mau nggak melakukannya lagi..?" tanyaCici.
Aku mengiyakan, karena aku terbayang adegan-adegan yangpernah kutonton di BF. Mungkin Cici tipe wanita yang suka coba-coba, meskikadang itu menyakitkan dirinya.

Setelah mandi dan beristirahat entah berapa lama, kamimemulai akivitas lagi. Seperti janjiku, aku meminta Cici untuk menungging agarpantatnya lebih terbuka. Kuelus lembut pelan-pelan lubang pantatnya. Kuciumidan lalu kujilati. Entah apa yang kulakukan ini, karena aku belum pernahmelakukannya. Terpikir olehku, mungkin ini akan menjadi anal seks yang pertama.Cici sudah memberikan keperawanannya padaku, sebanarnya itu sudah luar biasabagiku. Tapi ini, tampaknya akan menjadi lebih dahsyat lagi.

Cici tampak sangat menikmati perlakuanku. Desahannyasangat merangsang, membangkitkan gairahku yang makin membara. Batang peniskusudah menjadi sangat tegang. Cici memegangnya dan, ya ampun.., dia mengarahkanbatang kemaluanku ke anusnya. Seperti sudah tidak dapat mengendalikan dirilagi, kugesek-gesekkan penisku ke anusnya.

"Ooch Har, enak sekali Say..! Aach..!" kataCici sambil menggerakkan pantatnya, seolah menginginkan kenikmatan di seluruhpermukaannya.
Bayanganku pada adegan-adegan BF menguasai pikiran dan nafsuku.
"Ci, boleh nggak kumasukkan kontolku keduburmu..?"
Cici tampak terkejut, tentu dia tidak mengira.

"Memangnya nggak jijik..?"
"Nggak tahu deh, aku hanya ingin mencobanya."jawabku sedikit bohon.
Padahal aku sangat ingin mencobanya karena adegan BF itu.Cici mengatakan terserah saja. Akhirnya kucoba juga. Sangat sulit, karena Cicikesakitan dan selalu menghindarkan lubang pantatnya.

"Ci, jangan bergoyang terus..! Susah nih,pasrahlah..!" pintaku padanya.
Entah dapat ilham dari mana. Akhirnya kupaksa Cicitelungkup dan kutindih pantatnya, sehingga ia tidak akan dapat banyak bergerak.Kululuri penisku dengan ludahku sehingga menjadi lebih licin, seperti di BF.Dengan agak memaksa dan penuh nafsu, kutekan batang penisku masuk ke anusnya.
"Har, sakit..! Stop..! Ach..!" Cici memekikkesakitan.
Tapi panisku sudah amblas dalam anusnya. Aku terdiam.Cici kadang mengejangkan lubang anusnya, sehingga memberiku kenikmatan. Cicimasih telungkup menutup wajahnya dengan bantal.

"Kalau memang enak, terusin..! Tapi pelan-pelan..!"katanya kemudian.
Aku pun segera mengayun sepelan mungkin. Ooh, nikmatsekali rasanya. Belum pernah kunikmati kenikmatan seperti ini. Mungkin karenaCici menjadi lebih rileks, sodokanku pun menjadi lebih lancar. Kuangkat pantatCici sehingga aku dapat menyusupkan tanganku, agar dapat meraba vaginanya. Cicimengeliat-geliat. Tampaknya dia sudah mulai menikmati. Vaginanya menjadi lebihbasah. Desahannya pun terus terdengar. Aku menjadi semakin menikmati pengalamanbaru ini. Kenikmatan puncak yang diberikan oleh gadisku, yang sangatmencintaiku.

Jari tengahku kumasukkan dalam lubang vaginanya. Cicisangat menikmatinya dan vaginanya pun menjadi basah sekali.
"Har, dua jari supaya lebih terasa..!"
Maka kumasukkan jari telunjukku dalam lubang nikmat itu.Cici menjadi lebih gila. Goyangannya menjadi semakin hebat, sehingga aku tidakperlu menggoyang, karena tanganku harus menjangkau lubang nikmatnya itu.

"Harh.. har.. aku mau sampai Har..! Ochh Har..Aach..!" tinggi lenguhannya dan banjirlah vaginanya.
Aku menjadi lebih bersemangat menggenjot anusnya dan akupun tidak dapat menahan laju air maniku. Cret.. cret.. cret.. kutumpahkan airnikmatku dalam anusnya dengan denyut-denyut kenikmatan yang tiada taranya.

Kami ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu.Cici mencegahku untuk mencuci penisku sendiri. Cici memandikanku dengangosokan-gosokan yang lembut. Aku sungguh seperti seorang majikan yang dilayaniseorang dayang. Belum pernah aku mengalami seperti ini. Tidak terasa, harisudah pagi. Kami harus bersiap-siap karena jam 10:00 Cici harus ke bandara.

Akhirnya kuantar Cici ke bandara. Air mata Cici membasahipipinya. Kami berpelukan. Ciuman kami pun tidak tertahankan. Pandanganorang-orang di sekitar kami pun terarah pada sepasang manusia. Kami tidakmenghiraukannya. Cici harus kembali ke M. Sesak rasanya dada ini. Tapi kamisaling berjanji akan menjaga cinta kami.

Dua malam yang sangat melelahkan dan membahagiakan telahlewat. Kami akan bertemu kembali. Cici pasti akan pulang ke Jakarta lagi.


Kembali Ke Atas Go down
 
Cici Syang Kamu Ka'
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Video Kamu Jahat

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Video Porn,Gambar,Cerita Dewasa :: Indonesia-
Navigasi: